KAMIS, 26 November 2009. Disela-sela acara pelatihan jurnalistik yang diadakan PT Medco E&P Indonesia bekerja sama dengan Tribun Kaltim dan Kompas-GraSMKN 2 Tarakan.

SEKILAS dari kejauhan, bangunan kantin SMKN 2 Tarakan tampak seperti ruangan biasa. Tidak ada ciri-ciri khusus yang menandakan bahwa bangunan itu adalah sebuah tempat mengisi perut. Ketika kali pertama, memasuki ruangan itu muncul kesan, kantin ini tidak terlalu terawat.

Kaca-kaca yang terdapat di ruangan kantin tidak terawat dengan baik. Buktinya, ada yang berdebu, bahkan ada pula yang hilang. Cat dinding ruangan juga mulai kusam. Celakanya lagi, bekas-bekas kaki dan makanan-makanan yang tumpah, seakan membentumedia (KG), kami mendapat tugas mengintip kantin k sebuah gugusan pulau.

Plafon-plafonnya juga sudah mulai lepas akibat tetesan-tetesan air dari cela-cela atap yang bocor. Di ruangan kantin terdapat tiga warna kursi. Setiap pemilik kantin memiliki warna kursi yang berbeda-beda. Seperti kantin sebelah kanan dari pintu masuk, kursinya berwarna biru, kantin bagian tengah kursinya warna merah, dan kantin sebelah kiri dari pintu masuk, kursinya berwarna hijau.

Dari sekian kursi yang ada, ada beberapa kursi yang terlihat sudah tidak layak pakai. Belum lagi kipas angin berjumlah tiga, terkesan jarang sekali dirawat atau dibersihkan. Debu-debu tebal melekat pada baling-baling kipas.

Belum lagi kalau bicara soal tempat sampah. Jumlah kotak sampahnya kurang mencukupi, sehingga pengunjung yang kali pertama datang ke kantin itu sedikit kebingungan mencari tempat sampah.

Awalnya kantin SMKN 2 Tarakan, terletak di samping ruang koperasi. Berdiri dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Kemudian karena adanya pengembangan sekolah, kantin tersebut dipindahkan di belakang gedung perpustakaan dan multimedia. Bangunan lama kantin saat ini dijadikan ruangan TI. Bangunan kantin mulai dioperasikan sejak tahun 2007.

Bangunan ini dibangun oleh kontraktor dan sampai saat ini pihak kontraktor tersebut juga ikut mengelolah kantin tersebut. Kantin ini ditempati tiga pedagang makanan dan minuman, salah satunya Ny Suharto. Ia sudah berdagang makanan di kantin tersebut sejak tahun 2003. Dulu, ketika masih berjualan di kantin yang lama, Ny Suharto tidak hanya melayani para siswa, tetapi juga melayani 115 orang guru SMKN 2 Tarakan.

“Biaya kontrak di kantin ini Rp 12 juta per tahun,” kata Ny Suharto. Menu yang di sediakan di kantinnya berupa soto, nasi kuning, mie, pop ice, extrajos, teh sisri, dan gorengan. Harga menu tertinggi Rp 6.000 dan terendah Rp 500. "Keuntung kotor yang kami dapat ya tergantung harinya. Kadang pada hari Senin kami dapat Rp 1.400.000. Semmentara pada hari lainnya biasanya dapat keuntungan kurang lebih Rp 500 ribu sampau Rp 1,2 juta," tuturnya.

Wanita itu berharap, agar fasilitas dan kebersihan kantin lebih diperhatikan. Seperti dinding. Ia menginginkan agar dinding kantin dicat setiap tiga bulan sekali dan ruangannya kantin diperbesar.

Salah satu siswi juga memberikan pendapat yang sama. Ia ingin kebersihan kantin lebih tingkatkan dan juga ruangan kantin diperbanyak. Dari menu-menu yang disediakan, menu yang lebih disukai salah Arsya, siswi SMKN 2 Tarakan jurusan kayu adalah adalah mie. Selain harganya murah, mie juga menjadi makanan favoritnya.

Kelompok 6

Ketua: Oki Setiawan
Anggota:
Frisca Della
Lindu Asmoro
Sandra Dewi Suherman
Uji Astika
Andi Ira Fazira

Diposting oleh JURNALIS PELAJAR TARAKAN-NUNUKAN Sabtu, 28 November 2009

2 komentar

  1. kyaknya seru tuh main di kantin smkn 2 tarakan

     
  2. seru donk ... smbl wawancra .. skalian mkan dan mnum .. hehe

     

Posting Komentar

Subscribe here

Visitor

comment


ShoutMix chat widget

Best Momment