Aku baru saja menerima untuk kesekian kalinya sebuah kiriman kisah tentang besarnya kasih seorang ibu kepada anak-anaknya, aku termenung..Ya, aku tau ibunda sangat mengasihiku dengan semua pengorbanan yang tidak terbantahkan..
Tapi bagaimana dengan ayahku ? Beberapa hari terakhir ini aku merindukannya teramat sangat, dalam kerinduanku seringkali aku mengembalikan ingatanku pada 2, 5 bahkan 12 tahun yang lalu..
Aku masih ingat dengan baik bagaimana ayah menemani aku bermain di Kebun Binatang Surabaya, membelikan ku sebuah bola balon berlapis plastik warna-warni lalu memainkannya bersamaan. Sebelum pulang, hampir tidak pernah lupa ia mengabadikan ku dalam kamera sakunya. Itu 12 tahun yang lalu..
Aku juga kangen melihatnya marah dan menakut-nakutiku dengan sabuk kulitnya setiap kali aku enggan menyelesaikan tugas-tugas sekolahku.. Ah, aku tau ayah hanya menakut-nakutiku karena nyatanya tidak pernah sekalipun sabuk kulit itu mengenai tubuhku..
Satu lagi kerinduan yang menari-nari dalam ingatanku, bagaimana cara ayah memanjakanku dan menuntaskan ngambekku *smile*.. Dari kecil aku memang ngambekan, ga heran kalau ayah jadi hapal betul cara menyelesaikan ngambekku. Hmm.. Aku masih ingat dengan baik caranya yang selalu menenangkan dan membuat ngambekku sembuh. tapi sekarang aku orangnya sabaran loh.. hhehehe... Sebuah sudut di pesisir pantai Amal mengembalikan ingatanku betapa ayah selalu berusaha memenuhi keinginanku, setidak penting apapun itu dimatanya. Kebahagiaanku dan senyumku tampaknya lebih penting dari apapun juga baginya, bahkan jika harus menguras seluruh isi dompetnya demi sebuah jam tangan yang sebenarnya tidak terlalu harus aku beli apalagi dengan alasan menambah koleksi. Ah aku memang bandel hehe.. Beruntung sekali aku memiliki ayah sesabar ayahku..
Itu hanya sekelumit saja, ya sekelumit kenangan manis yang mampu kubagi. Sesungguhnya ada ribuan bahkan jutaan kisah lagi yang ingin aku tulis untuk menuntaskan rinduku, tapi aku tau rinduku tidak akan pernah tuntas karena aku tidak akan pernah lagi menjadi putra kecil yang dimanjakannya.. Aku putra dewasanya yang walaupun masih tetap manja harus menjalani hari-hari tanpa kehadirannya disisiku.. dan aku tau, sangat tau bahwa dalam doa-doanya ayah tidak akan pernah lupa menyebut namaku.. Aku tau dalam keterbatasan ruang dan waktu yang memisahkan kami, ayah selalu memintakan yang terbaik bagiku.. Dan aku juga tau, dalam keheningannya ayah juga pasti merindukan aku...
I ♥ u Dad, miss u very much...(rifQ)
0 komentar