TRIBUN KALTIM/M WIKAN
Para peserta pelatihan jurnalistik.
Selasa, 24 November 2009 | 18:42 WITA

MEMPERINGATI Sumpah Pemuda dan hari Pahlawan, PT Medco E&P Indonesia bekerja sama dengan Kompas-Gramedia (KG) mengadakan acara pelatihan jurnalistik di SMK 2 Tarakan, Selasa (24/11). Jumlah peserta, total sekitar 60 pelajar berasal dari 15 sekolah di wilaya kerja Medco di Tarakan dan Sembakung.

HARI pertama, jumlah peserta yang berasal dari Tarakan mencapai 30 orang. Mereka berasal berasal dari SMAN 1, SMAN 3, SMKN 1, SMKN 2, SMA Hang Tuah, SMA Muhammadiyah, SMA Katolik Don Bosco, SMK Panguntaka dan SMA Mulawarman.
Acara kali ini digelar mulai Selasa (24/11) hingga 27 November 2009. Rabu (25/11) hari ini para peserta berasal dari SMA Kristen Tarakan, SMAN 1 Nunukan, SMAN 1 Nunukan Selatan, SMKN 1 Nunukan, SMKN 1 Tarakan dan Madarsah Aliyah Negeri.
Pada hari ketiga nanti, mereka akan dipertemukan dan terjun ke lapangan untuk melakukan latihan atau praktek liputan jurnalistik. Hasilnya, akan dievaluasi.

Di awal acara, Lead of Public Affairs & Security PT Medco E&P Indonesia , Arfiandy Djafaar menuturkan, pelatihan jurnalistik ini diharapkan mampu melahirkan pelajar-pelajar yang cerdas dan bisa menulis tentang berbagai macam masalah.

"Selama ini dunia jurnalistik dianggap ekslusif dan melulu hanya dunianya para wartawan. Padahal di era seperti ini, ada Citzen Journalism yang memberikan ruamg kepada pelajar untuk menyampaikan gagasan dan pemikiran melalui berbagai macam media. Ketiga, acara ini kami adakan karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap dunia migas," ungkap Arfiandy Djafaar.

Pjs Kepala Sekolah SMK 2 Tarakan, berharap agar para peserta mau memanfaatkan moment ini untuk menambah skill atau ketrampilannya di dunia tulis menulis. "Diharapkan, ilmu ini menjadi modal buat para pelajar agar bisa berkompetitif di masa-masa mendatang," tutur Zulkifli.

Harapan yang sama juga disampaikan Pjs Kepala Dinas Pendidikan Tarakan, Boni Ponto. Menurutnya, pelatihan kali ini bener-benar dimanfaatkan oleh pelajar agar mereka bisa menjadi penulis handal. Bahkan, Pemkot Tarakan berjanji akan memberikan penghargaan khusus buat para penulis yang menyampaikan gagasan atau pemikirannya buat kemajuan Kota Tarakan.

"Mudah-mudahan kelak, anak-anakku akan menjadi penulis handal. Untuk menjadi penulis harus rajin membaca. Dengan menulis, kita bisa mengetahui dan memahami berbagai macam persoalan. Kedepan, jadilah anak-anak yang bisa membantu kita semua. Paling tidak karya tulis kalian bisa ditempel di dinding sekolah atau bahkan dikiri ke media massa untuk dimuat. Untuk itu, minat dan bakat menulis harus ditumbuhkan seajak awal dan harus dilakukan secara bertahap," tambahnya.

Act Operation Manager PT Medco E&P Indonesia Area Tarakan-Sembakung, Suharto mengungkapkan, para peserta selain mendapatkan pelajaran jurnalistik, juga akan diberi pengetahuan tentang industri Migas.

"Apa itu industri Migas? Sebenarnya tanpa kita sadari kita berada dalam lingkungan industri migas. Kita hanya dapat mempergunakannya tanpa kita tahu bagaimana proses mencarinya. Saat ini PT Medco mensuplai gas untuk PT PLN. Gas kita ini sebagai bahan bakar mesin di PLN.

Migas ini industri yang tak tergntikan. Suatu saat nanti dia akan habis. Nah bagaimana cara menggunakan bahan bakar yang efisien untuk anak cucu kita? Untuk itu saya berharap agar kalian bisa memanfaatkan ilmu ini buat negara dan Kota Tarakan," ujarnya.

Kepala Operasi Perwakilan BP Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi Bahari Abbas, sempat memberikan pengantar soal tugas dan wewenang BP Migas, prospek pasar minyak bumi dan migas di Indonesia. Termasuk membedah asal minyak bumi, arti penting minyak bumi buat kehidupan manusia, industri migas sektor hulu dan tahapan eksplorasi minyak bumi.

Elie Mulyadi, motivator anak-anak sempat memberikan inspirasi dan motivasi melalui cerita mengenai kehidupan, persahabatan dan cita-cita. Ia juga menyinggung apa benefit bagi seorang penulis. "Karier di masa depan yang bisa digeluti oleh anak-anak adalah ketrampilan menulis. Dengan menulis kalian bisa mendapatkan kepuasan berkarya sekaligus penghasilan dan popularitas. Kharakteristik yang harus dimiliki seorang penulis adalah gigih, berani ditolak, kritis atau punya rasa ingin tahu yang besar dan jujur alias tidak plagiat," tutur Elie, wanita yang telah melahirkan karya-karyanya berupa buku-buku psikologi populer.

Acara dilanjutkan dengan sesi mengenal dunia foto, dengan menghadirkan pembicara dari Tribun Kaltim, M Wikan. Sesi berikutnya, mengenai jurnalistik dan fenomena Citizen Journalism, dibedah oleh Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim, Achmad Subechi. "Kami berharap dengan pelatihan ini akan lahir penulis-penulis handal dari Kota Tarakan," ungkapnya. (bec)

Diposting oleh JURNALIS PELAJAR TARAKAN-NUNUKAN Rabu, 25 November 2009

0 komentar

Posting Komentar

Subscribe here

Visitor

comment


ShoutMix chat widget

Best Momment