dah setahun lebih kalian tidak ada kabar berita...
ada yg masih d skolah" dan munkin ad yg sudah LULUS,, slamat ya bat kalian yg sdah LULUS...

tp saya harap Hubungan silatirahmi kita terjaga sampai sekarang,,

hubungi saya ya ..

cari d Universitas Mulawarman
salama hanget

windyka shagara
085247689760 or shagarawindyka@yahoo.co.id

Diposting oleh JURNALIS PELAJAR TARAKAN-NUNUKAN Senin, 20 September 2010 0 komentar


SESUAI dengan judul dia atas, di balik tampilannya yang sederhana, ternyata ia adalah pemimpin redaksi Tribun Kaltim, koran terbesar di Kalimantan Timur. Aku sama sekali gak nyangka loh. Aku tanya ke teman-teman yang lain, tapi jawaban mereka pun kurang meyakinkan. Karena masih gak percaya, aku putuskan mencari biodata dirinya di mbah google. Heee…eh… ternyata bener. Ia rupanya pemimpin redaksi. “wah, suatu kehormatan nih diajari nulis ama pemimpin redaksi,” ucapku dalam hati.

Kelahiran Malang, 3 Agustus 1964 ini terjun ke dunia jurnalistik sejak 1986. Waw.. lama banget toh… Aku aja belum lahir… Sudah banyak sekali kasus-kasus di negeri ini yang berhasil ia ungkapkan.. Ga bisa disebutin satu-satu.. Banyak banget.

Pada awalnya pelatihan ini terasa membosankan. Tapi, lama kelamaan suasana semakin asyik. Ruangan yang kami tempati semakin terasa hidup. Cara bicaranya yang lucu itu loh yang membuat kami menjadi tidak bosan.

Dengan logat Jawanya yang cukup kental, pria yang akrab disapa Bechi ini memberiku banyak sekali pengetahuan baru dari pelatihan ini. Cukup dalam waktu tiga hari, pelatihan ini bisa merubahku dari Rifqi yang dulunya gak hobi nulis, sekarang jadi ketagihan untuk nulis. Hehehehehhe… Perubahan yang sangat drastis… Ga nyesel deh diajarin nulis ama dia.. Selain orangnya baik, ramah, ia juga selalu membantu kami jika sedang mengalami kesulitan.

Meskipun pelatihan ini sudah selesai. tapi aku terus berharap bisa bertemu lagi dengannya. Berbagi ilmu dengannya. Karena aku sadar, kemampuanku tak sebanding dengannya. Ah, kebanyakan nih kata “dengannya.” hehehhehe… Di omelin ga ya…???

Kalimat yang pernah ia sampaikan kepada kami pun masih teringat jelas di kepalaku. Dan semakin membuat ku bersemangat untuk terus menulis. “INI luar biasa sekali. Hanya dalam waktu tiga hari diajari menulis, ternyata teman-teman peserta pelatihan jurnalistik, hasil liputan maupun tulisannya tak kalah dengan wartawan yang sudah bekerja bertahun-tahun. Struktur kalimat, logika penulisannya, tata bahasanya, semuanya okey. Saya yakin, lima sampai 10 tahun mendatang kalian akan bisa menjadi penulis-penulis handal yang berasal dari Tarakan dan Nunukan.”(rifq)

Diposting oleh JURNALIS PELAJAR TARAKAN-NUNUKAN Minggu, 29 November 2009 1 komentar


MENGINTIP kondisi bangku–bangku di SMKN2 Tarakan, cukup mengasyikan. Selain tersusun rapi di ruang belajar, ternyata ada juga bangku yang penuh coretan menggambarkan kisah–kisah mereka sejak sejak awal masuk tahun ajaran baru .

BEBERAPA kisah atau story yang ditulis para pelajar di SMK 2 Tarakan, lebih banyak berupa coretan yang mengungkapkan curahan hatinya. Kami mewawancarai Sri Rahayu, guru IPS kelas 3 yang telah lima tahun menjadi guru. Ia bercerita mengenai kebiasaan siswanya (gemar membuat kata-kata di bangku sekolah). Penyebabnya, mungkin karenakan kenakalan remaja yang telah menjadi fenomena universal.
"Ya... yang namanya anak muda, rasa isengnya pasti juga ada,” tuturnya. Walau ada larangan dan peringatan bagi mereka yang mencoret meja atau kursi, tetap saja kebiasaan itu menjadi budaya.

Hasil pengamatan, di beberapa deret kelas terdapat beberapa kursi lama yang telah diperbaiki dan digunakan kembali. Kata Sri Rahayu, bangku-bangku yang berlebih dapat dipakai lagi oleh para siswa. Dengan sedikit sentuhan dari siswa–siswi bagian teknik produksi, kursi yang berlebih tadi dapat disulap menjadi sebuah kursi panjang. Menurutnya, apabila ada kursi dan meja yang baru, maka kursi dan meja yang lama akan diganti.

Sanksi apa saja yang akan diberikan kepada mereka yang ketahuan mencoret-coret meja dan kursi? “Apabila ada yang ketahuan, maka akan dihukum. Hukuman itu berupa tugas yaitu membersihkan sendiri meja dan kursinya entah dengan cara apa pun.” Tapi ada juga lho pelajar yang suka corat-coret, tapi tidak ketahuan sang guru.
Tak heran bila mereka lebih suka mencoret-coret meja ketimbang mencurahkan pikirannya di atas kertas.

Tri Agus, guru yang mengurusi bagian sarana prasarana menuturkan, pada tahun ini pergantian kursi baru saja dilakukan karena adanya bantuan dari Pemda dan Pemprov setempat. Ia juga menjelaskan adanya pemotongan poin yang akan dilakukan apabila siswa ketahuan melakukan pelanggaran. Sosialisasinya telah jelas, diumumkan setiap upacara hari senin.

"Pikiran anak muda umumnya dituangkan di atas meja, karena saya lihat tidak ada yang bersih itu mejanya di setiap sekolah,” tuturnya. Menurutnya, hal ini sebenarnya wajar mengingat mereka masih muda. Biasanya anak-anak remaja, penuh dengan imajinasi-imajinasi yang keluar dari pikiran mereka. Seharusnya, kemampuan tersebut dicurahkan ketempat yang tepat dan benar, sehingga bernilai positif dan tidak menjadi kontraproduktif seperti saat ini. Penanganan khusus akan dilakukan apabila mereka terbukti dengan sengaja merusak sarana-prasana sekolah.
***
TERNYATA SMKN 2 Tarakan ini juga pernah menerima bantuan berupa kursi dan meja dari SMPN 1 Tarakan. “Dan apabila terdapat kelebihan kursi, maka akan dihibahkan ke sekolah aliansi,” kata Tri Agus.

Yuli dan Riska, murid kelas X jurusan elektronika mengaku bahwa mereka sering mencoret-coret mejanya sendiri untuk mengisi kekosongan waktu. "Soalnya senang aja kalo udah nyoret-nyoret meja,” tuturnya. Walau mereka mendapat teguran, namun keduanya tetap saja menorehkan coretan-coretan ke atas meja.

Tak hanya kedua pelajar itu saja yang telah menghiasi beberapa meja belajar dengan coretan tangannya. Hampir seluruh siswa SMKN 2 Tarakan pernah melakukannya. Menurut pengakuan siswa-siswi di kelas II TKBB, walau ada rasa senang dan puas setelah mencoret-coret meja, tetap saja mereka menyadari bahwa perbuatan yang mereka lakukan masuk dalam katagori tidak baik.


Kelompok 10
Anggota
Eva SMA Don Bosco
Nurmashita SMAN 3 Tarakan
Melita SMA Paguntaka Tarakan
Wesley SMAK Tunas Kasih

Diposting oleh JURNALIS PELAJAR TARAKAN-NUNUKAN Sabtu, 28 November 2009 0 komentar

PERPUSTAKAAN SMK Negeri 2 Tarakan, merupakan salah satu perpustakaan terbesar ketiga se Kalimantan Timur. Hal itu dibuktikan dengan diperolehnya piagam penghargaan dari Badan Perpustakaan Provinsi Kaltim. Suasana di perpustakaan ini sangat rapi, teratur, tenang, nyaman, dan enjoy.

Ruangan perpustakaan dilengkapi dengan fasilitas internet untuk mencari data–data atau informasi sesuai dengan kebutuhan para siswa, guru pengajar di SMK Negeri 2 Tarakan.

Menurut Sri Wahyuni, seorang penjaga perpustakaan yang telah bekerja sekitar 10 bulan, perpustakaannya dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas yang memadai seiring dengan kemajuan teknologi. "Sayangnya, kadangkala ada siswa-siswi yang membuat keributan dan kurang memperhatikan fasilitas yang ada," tutur Sri.

Berdasarkan data yang diperoleh di perpustakaan, hingga bulan Mei jumlah siswa yang datang ke perpustakaan tercatat 154 orang. Sedangkan guru kurang lebih 10 orang. Dari jumlah itu, mereka yang meminjam buku mencapai 121 orang dan guru 10 orang. Jika dikalkulasikan, maka dalam setahun mencapai 4.500 orang .

Salah seorang siswi kelas XI jurusan mesin bernama Miladin Agustini, ia merasa bangga bersekolah di SMKN 2 Tarakan. "Aku bangga memiliki sekolah dengan fasilitas perpustakaan yang memadai dan tertata rapi. Apalagi perpustakaan ini telah mendapatkan piagam penghargaan," tuturnya.


NO

NAMA BUKU

JUMLAH BUKU

1

Teks utama

496

2

Teks penunjang

489

3

Buku bacaan Umum

66

4

Buku referensi

40

5

Terbitan berkala

5

6

Bahan terekam

5



KOMENTAR SISWA

Syaratnya Bawa Foto

SALAH seorang siswi kelas XI jurusan mesin bernama Miladin Agustini mengaku bahwa dirinya merasa bangga bersekolah di SMKN 2 Tarakan. "Aku bangga memiliki sekolah dengan fasilitas perpustakaan yang memadai dan tertata rapi. Apalagi perpustakaan ini telah mendapatkan piagam penghargaan," tuturnya. Berikut hasil wawancara dengan Miladin.

Apa pendapat kamu mengenai perpustakaan ini?
Saya bangga karena buku–buku yang ada dalam perpustakaan cukup banyak dan sudah lengkap. Dengan adanya kemajuan tekhnologi, kami juga bisa berinternet di sini.

Buku apa yang biasanya kamu baca?
Buku pelajaran dan berbagai novel. Walaupun novel yang ada, terasa masih kurang.

Apa saja syarat untuk meminjam buku di perpustakaan ini?
Ehm…… kalau kami mau meminjam buku harus memiliki kartu perpustakaan dan untuk bisa mendapatkan kartu perpustakaan kami harus mengumpulkan foto 2 x 3 sebanyak tiga lembar


Lebih Suka Ngenet

MENURUT Rahman, siswa kelas XII jurusan otomotif, perpustakaan yang dimiliki SMKN2 Tarakan cukup bagus. Selain itu juga ada fasilitas internetnya, sehingga memudahkan kami dalam mencari bahan atau materi sesuai dengan tugas yang diberikab oleh guru. Berikut hasil wawancaranya:

Apa yang kamu lakukan, jika berada di ruang perpustakaan?
Kalau saya ngenet aja. Saya jarang baca–baca buku di perpustakaan ini

Kalau lagi internet, apa saja yang kamu cari?
Ehm, saya biasanya browsing dan mencari materi tentang jurusan saya saja.

Apa respon dari petugas perpustakaan saat kamu masuk ke ruangan itu?
Tergantung, tapi lebih banyak galaknya, he... he... he…...

Kelompok 9
Jamaluddin dari SMAN 2 Tarakan
- ?
- ?
- ?

Diposting oleh JURNALIS PELAJAR TARAKAN-NUNUKAN 2 komentar


ISTILAH Bimbingan Konseling atau yang lebih dikenal dengan BK, sudah tak asing lagi bagi para pelajar. BK identik dengan 'pengadilan' bagi para siswa, terutama mereka yang melanggar disiplin.

Tak ada yang aneh kalau di ruangan BK SMK 2 Tarakan, hanya ada beberapa guru dan sebuah ruang khusus yang di dalamnya seolah menjadi tempat pertemuan tatap muka antara murid dan guru BK. Saat mengikuti pelatihan jurnalistik, kami sempat datang ke ruangan itu dan disambut dengan ramah oleh seorang guru BK bernama Irma Irawan. Kami diajak masuk ke dalam sebuah ruangan yang tertutup, tempat para murid mengkonsultasikan masalahnya.

Untuk mengatasi kenakalan remaja yang sering terjadi di SMK Negeri 2 Tarakan, guru BK sering memakai beberapa metode. Diantaranya:
* Memberi pemahaman kepada siswa–siswi soal kenakalan remaja dan berbagai pelanggaran
* Memberi pencegahan, seperti pengobatan konseling.Pengobatan konseling adalah siswa mengkonsultasikan masalahnya kepada guru BK

Kasus yang sering terjadi di lingkungan SMK Negeri 2 adalah keterlambatan masuk sekolah dan membolos pada saat pelajaran. Sanksi yang diberikan berupa pengurangan poin. Sistem pengurangan poin adalah sistem yang baru diterapkan oleh SMK Negeri 2. Sistem ini memberikan 100 poin buat siswa. Konkritnya, setiap siswa – siswi yang melakukan pelanggaran akan mendapatkan pengurangan poin hingga poinnya habis.

Metode pendidikan konseling yang diberikan guru BK kepada para pelajar adalah:
* Peringatan kepada siswa yang melanggar peraturan
* Membuat surat pernyataan jika masih tetap melanggar
* Panggilan terhadap orang tua
* Jika siswa tidak mampu merubah sikapnya, siswa akan dikembalikan ke orang tuanya

Seorang siswa yang kami temui mengatakan, para guru BK di SMK Negeri 2 Tarakan, semuanya baik dan bijaksana. Ia mengaku pernah melakukan pelanggaran, seperti terlambat masuk sekolah dan atribut tidak lengkap.

Salah seorang siswa yang bernama Pither menuturkan bahwa di lingkungan SMK Negeri 2 telah menerapkan disiplin yang sangat ketat. “Sekarang di sekolah kami sudah tidak ada lagi siswa yang berani merokok di lingkungan sekolah. Jika ketahuan merokok, siswa dapat dikeluarkan,” kata Piter sambil menambahkan bahwa dulu pernah ada 14 orang siswa yang dikeluarkan dari sekolah karena berkelahi dengan sesama siswa.

Menurut guru dan siswa yang kami temui, kedisiplinan di SMK Negeri 2 Tarakan sangat ketat sehingga muridnya taat kepada aturan sekolah.

Kelompok 8 :
Agung Kurniawan (SMAN 1 Tarakan)
Asmidar (SMA Muhammadiyah Tarakan)
Maria Rosari (SMK Paguntaka Tarakan)
Siti Hasanah (SMA Mulawarman)
Asmatul Adawiyah (MAN Tarakan)

Diposting oleh JURNALIS PELAJAR TARAKAN-NUNUKAN 0 komentar

HEBOH lagu Cobaan Cinta (album kompilasi Nuansa Hati) yang telah beredar di kalangan pelajar sebelum dilaunching, membuat Igloow Band (Jakarta) semakin percaya diri. Band ini terbilang masih hijau, berdiri 20 April 2009. Walau begitu, mereka telah menciptakan beberapa buah lagu. Setidaknya ada sepuluh lagu andalan yang siap dilempar ke pasar. Satu diantaranya adalah lagu berjudul Cobaan Cinta yang masuk dalam album kompilasi Nuansa Hati, hasil garapan Esye Music Production (EMC) bekerja sama dengan Alfa Record (PT Alfa Kreasi Tama).

Igloow diperkuat pelajar SMAN 90 Muhammad Fikri Ghozali/Fikri (vokal), Hikmat Herlambang/Hikmat (bass, mahasiswa Universitas Mercubuana), Syahrizal Achmad/Ijal (gitar 2/SMAN 32), Buyung Abiyan/Biyan (lead gitar/SMAN 29), Muhammad Iffan Triyandanu/ Iffan (drum/SMAN 70). Dalam beberapa pekan terakhir, para personil Igloow, sibuk latihan di Esye Music Studio, Jl Melati Raya (RC Veteran) Komplek Hanurata No B1 Bintaro, Jakarta Selatan. Selama ini Igloow sudah beberapa kali mengikuti festival dan pentas seni seperti B'core, LA Light Music Festival dan lain-lain.

"Awalnya band kami ini bernama Disket. Di tengah perjalanan kami ubah namanya menjadi Igloow yang artinya rumah mini, kayak rumahnya orang eskimo. Maknanya, kami ingin menunjukan bahwa segala sesuatu itu harus dimulai dari bawah atau yang kecil, sebelum menjadi besar. Ini dinamakan proses. Saya mohon doanya, semoga lagu kami nanti bisa diterima masyarakat luas," tutur Ijal, salah satu pemain Igloow Band yang dipercaya rekan-rekannya sebagai koordinator.

Igloow didirikan hanya sekedar iseng-iseng, buat mengisi kekosongan waktu para personilnya. Mereka rajin latihan di kawasan Bintaro. Berkat kejelian Ame Ichma, biasa dipanggil Bang Ame, Igloow akhirnya diorbitkan. Penampilannya sederhana. Dibalik kesederhanaan itu, Bang Ame, pria asal Pacet, Cipanas, Puncak, Jawa Barat, cukup visioner dan jeli dalam melihat talent anak-anak muda. Nama Bang Ame, cukup dikenal sejumlah musisi di negeri ini.

Sehari-hari ia mangkal di markas Esye Music Production (eMp), mengelola studio di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Suatu hari, Bang Ame sempat ngomel kepada sekelompok anak-anak muda yang sedang latihan di studio. "Masak snare drum bisa jebol. Saya enggak tahu gimana tuh cara mereka memukul drum sehingga snare drumnya rusak," kenangnya.

Sejak peristiwa itu, hubungan antara Bang Ame dengan anak-anak muda itu bukannya renggang, melainkan semakin akrab. "Usut punya usut, nama band mereka adalah Igloow. Sejak saat itu, saya selalu memperhatikan mereka setiap kali berlatih. Suatu hari, saya tertarik mendengarkan lagu-lagu yang mereka nyanyikan. Saya tanya, apakah lagu itu ciptaan mereka? Para personil Igloow mengamininya," ungkapnya.

Setelah beberapa kali latihan, Bang Ame, semakin penasaran, lebih-lebih ketika mendengarkan lagu Cobaan Cinta yang dinyanyikan Igloow. "Saya berpikir dalam hati, lagu ini kalau dipoles bisa meledak di pasaran. Tapi gimana ya caranya? Hari itu, lagu mereka saya rekam kemudian saya tunjukan ke teman-teman musisi. Katanya, sih lagu itu okey. Nah, sejak saat itu mereka saya tawari agar Igloow masuk dapur rekaman," tuturnya.

Hari terus berjalan. Para personil Igloow semakin serius latihan. Lebih-lebih setelah masuknya Bayu (keyboard), anak muda dari Cipanas yang punya jam terbang cukup lumayan di dunia musik.

Dalam beberapa bulan, akhirnya mereka berhasil menyelesaikan rekaman. Bahkan, lagu mereka sudah masuk dalam RBT. "Begitu mendengar masuk RBT dan ketika saya cek memang ada, hari itu juga saya langsung sujud syukur. Saya merasa bahagia bahwa mereka yang tadinya biasa-biasa saja, ternyata mampu juga eksis di dunia musik Indonesia. Saya berharap Igloow menjadi band yang mampu mengukir sejarah dan punya nama di kemudian hari. Mengapa tidak? Segala sesuatu yang tadinya tidak mungkin, kalau diseriusi akhirnya menjadi mungkin kan. Itulah yang sedang saya lakukan buat Igloow. Dan masuknya lagu Igloow di RBT, menjadi hadiah ulang tahun saya pada hari itu," jelas Bang Ame. (bec)

Diposting oleh JURNALIS PELAJAR TARAKAN-NUNUKAN 0 komentar


DARI enam orang personil Igloow, ada satu pemain yang masih berusia 14 tahun. Namanya, Syahrizal Achmad. Ia biasa dipanggil Ijal. Mengenal musik sejak duduk di bangku SMP. Maklum, sang ayah yang doyan main musik, sejak awal sudah menyediakan berbagai macam alat-alat musik kepada anak-anaknya. Mulai dari piano, organ, gitar, biola, drum hingga bas.

"Tadinya saya sih enggak begitu tertarik dengan musik. Belakangan saya mulai menyukainya karena Papa saya mengatakan bahwa dulu dirinya bisa kuliah juga berkat skill bermain gitar. Dengan memiliki ketrampilan bermain musik, paling tidak kita sudah menang selangkah. Artinya apa, misalnya kalau terjadi sesuatu, kata Papa, saya sudah bisa mandiri," ungkap Ijal yang kini duduk di bangku sekolah SMAN 32 Jakarta.
Sejak itu, Ijal mulai melirik gitar. Sang ayah, hanya sesekali mengajarinya memetik gitar. Keinginan Ijal mendalami dunia musik, diikuti juga oleh kakak kandungnya, Buyung Abiyan. Biyan --panggilan akrabnya-- juga ikut memperkuat barisan Igloow. Pria macho itu, lebih serius dari adiknya kalau belajar musik. Kini kedua kakak beradik itu masih sibuk mengikuti kursus di sekolah musik Gesang, di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan.

Ijal sendiri agak maju mundur untuk belajar gitar. Buktinya, baru beberapa bulan kursus, ia minta berhenti. Bahkan, sang guru Bang Zul, sempat menghubungi orang tuanya agar Ijal kembali melanjutkan kursusnya. "Sayang kalau tidak dilanjutkan. Dia punya talenta bermain musik," pesan sang guru. Sebaliknya kakaknya, Buyung Abiyan, amat rajin mengikuti kursus gitar. "Untuk melodi rock, saya sudah pada level mahir. Meski begitu, saya kini ambil yang klasik. Jadi ya dari nol lagi, enggak apa-apa," tutur Buyung Abiyan.

Walau putus di tengah jalan, namun Ijal tak mau tinggal diam. Berbagai software berisi program-program gitar. Ia juga rajin membeli buku tentang musik. "Saya memilih otodidak saja," katanya merendah. Hasilnya, dalam Lagu Cobaan Cinta, melodinya tak hanya diisi oleh Biyan, tetapi juga diperkuat hasil petikan jemari Ijal. Kini, Ijal, mulai melirik alat musik lain. Hampir setahun, ia kursus drum di sekolah yang sama. (bec)

Diposting oleh JURNALIS PELAJAR TARAKAN-NUNUKAN 0 komentar

SABTU (14/11) malam lalu, sebanyak 12 band yang masuk dalam album kompilasi Nuansa Hati, garapan Esye Music Corp, entitas baru di industri musik Indonesia melalui Esye Music Production (eMp), berlaga di Pasar Festival, Kuningan, Jakarta. Launching album Nuansa Hati kali ini, digeber bersama dengan acara peresmian pembentukan Esye Music Production (eMp).

Mereka yang tampil adalah The Mummy dengan hits Maafkan Aku Cinta, Maestro Band (Jakarta) Yakinkan, The SIN (Jakarta) dengan Rasakan Perih, Igloow (Jakarta) Cobaan Cinta, Nazta Band (Madiun) Takkan Terganti, Diana (Jakarta) Bintang, Kazinama Band (Jakarta) Tak ingin Pura-Pura, Olivir Band (Bangka-Belitung) Kuingin Cinta, Interval Band (Cianjur-Sukabumi) Maaf, D’vega Band (Jakarta) Sudahlah, Vhillo Band (Jakarta) Aku Mampu Dapatkan Cintamu dan The Red (Bogor) Bila Kau Kembali.

Album kompilasi Nuansa Hati dinyatakan lolos penentuan kode RBT untuk seluruh operator telepon seluler melalui seleksi ketat PT Triyakom selaku content providers. Alfa Record mendistribusikan CD dan sample lagu ke 625 radio di tanah air, dan seluruh toko CD serta kaset di Indonesia. "Acara launching album kompilasi Nuansa Hati kali ini berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang kita harapakan," kata Riza Nur Akbar, produser album kompilasi Nuansa Hati.

Album ini bisa sukses berkat dukungan dari berbagai pihak, baik dari para band-band peserta, Popo (Music Arranger), Alfiansyah (Alfa Record Major Label), Atta (Video Klip Director), Achmad Subechi (Pemred Tribun Kaltim) dan Sari (PT Triyakom). Peserta kompilasi berjumlah 12 band. Alirannya sangat beragam. Secara musikalitas satu sama lain berbeda jenis musiknya, maupun warna kedaerahan.

Dari 12 kelompok musik yang kemarin tampil, ada satu pendatang baru yang seluruh pemainnya didominasi pelajar SLTA. Namanya Igloow, dengan lagu Cobaan Cinta. Sebelum album itu dilaunching, Cobaan Cinta ternyata sudah bocor di tangan para pelajar di Jakarta. Lagu itu beredar luas dari handphone ke handphone melalui bluetooth.
Sedangkan Maestro menyajikan karya musikalitas dengan sentuhan aliran musik ber-gendre pop rock. “Kami berharap lagu tersebut dapat memberikan warna baru di khazanah musik Indonesia, dan dapat diterima oleh para pecinta musik di Indonesia. Dan alhamdulillah, lagu yang akan kami launching hari ini, sudah mendapat tempat di hati para pendengarnya. Indikatornya, peminat terhadap lagu kami bisa terlihat dari jumah mereka yang mendownload buat RBT. Karena itu lagu Yakinkan akan menjadi gaco atau lagu andalan kami, sebelum album lainnya kami luncurkan," tutur Safree, leader dari Maestro Band.

Selain itu ada juga The Mummy. Perpaduan antara unsur pop mellow dipadukan sound modern yang diusung dan dibalut dengan midi loop techno, semakin memperkuat lagu Maafkan Aku Cinta. Keunikan lainnya yang bisa mendongkrak nilai jual band ini adalah terletak pada vokalisnya. Selain memiliki suara yang khas, dan aksi panggung yang berani dan fenomenal, sang vokalis ternyata masih berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) Departemen Keuangan RI.

-jauh hari sebelum acara launching digeber, lagu Cobaan Cinta yang diambil dari album kompilasi Nuansa Hati, sempat bikin heboh pelajar di Jakarta. Lagu itu sudah bocor di tangan para pelajar dan beredar luas dari handphone ke handphone melalui bluetooth. (bec)

Diposting oleh JURNALIS PELAJAR TARAKAN-NUNUKAN 0 komentar


SEKOLAH SMKN 2 Tarakan beralamat di Jalan Aki Balak RT 12 nomor 49 Tarakan, memiliki beberapa bangunan yang berdiri kokoh. Bangunan-bangunan itu terdiri dari ruang teori, ruang praktek, ruang guru, dan masih banyak lagi. Seluruh ruangan yang ada dibangun berdasarkan jurusan-jurusan di sekolah ini.

Siswa-siswi SMKN 2 Tarakan, selain menjalani proses belajar mengajar, mereka juga mengikuti berbagai macam kegiatan ekstra kurikuler. Mereka boleh memilih atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan bakat, minat, dan kemauan masing-masing siswa.

Misalnya, cabang olahraga, seni, dan kepemimpinan. Selama ini para siswa sangat antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut. Untuk cabang olahraga terdiri dari sepak bola/futsal, voly, basket, takraw, karate dan silat. Prestasi yang berhasil didulang lumayan banyak. Hal itu diakui Rahman, Koordinator Olahraga di SMK N 2 Tarakan.

Rahman bertempat tinggal di Jalan Ladang Sawah Lunto RT 08 nomor 49, telah bekerja di SMKN2 Tarakan, sejak tujuh bulan lalu. Walau begitu, ia telah dipercaya menjadi pembina cabang olahraga yang ada.

Syahrizal, pria yang duduk di bangku kelas 3 TGB (Teknik Gambar Bangunan) SMKN 2 Tarakan mengaku, memilih ekstra kurikuler basket. Biasanya olahraga basket latihannya dua kali dalam seminggu di Pemkot atau di lapangan SMKN 2 Tarakan. Posisinya sebagai forward/gard. Prestasi yang telah diraih, juara tiga tingkat pelajar dan juara tiga Borneo Cup.

Di bidang kepemimpinan dibagi menjadi tiga bagian, PMR, Pramuka dan OSIS. Untuk bidang PMR dibina Seri Siswanti SPd. Menurut Livi Karnelita dan Rita Iskandar, dua siswa SMK N 2 Tarakan, anggota PMR berjumlah sekitar 40 orang dan pernah mengikuti lomba Jumbira dan lomba PRS. Prestasinya cukup memuaskan, masuk daam peringkat satu.

Suasana ruangan PMR, cukup tertata rapi. Ada ranjang bersprei kain putih dan di atasnya terdapat satu bantal. Ruangan itu dilengkapi dengan tirai. Di ruangan itu ada kipas angin yang berdiri di sebelah ranjang dan obat-obatan yang lumayan lengkap. Harapan anggota PMR agar ruang UKS diperbesar, kasur perlu diganti, dan yang lebih penting lagi adalah setiap anggota PMR dapat aktif dalam melakukan kegiatan.

Dibidang kepemimpinan yang lain adalah Pramuka, binaan Nuraini. Biasanya anggota Pramuka melakukan latihan dua kali seminggu. Pelatihannya dilakukan di SMKN 2 Tarakan. Hal itu ditegaskan oleh salah satu anggota Pramuka, M Syahdan. Ia juga telah meraih juara satu gerak jalan yang diadakan Walikota Tarakan. "Mudah-mudahan kegiatan pramuka ini semakin berkembang terutama di sekolahku,” harapnya.

Untuk seni tari, para siswa diajarkan tari Jepen, binaan Herman dan Ishak Badarudin. Kesenian tari Jepen rutin diajarkan dua kali dalam seminggu yang diadakan di ruang pertemuan. ‘’Kegiatan ini juga telah meraih juara tiga tingkat pelajar di sekolah,’’ ungkap Arif dan Indira.

Dari semua ekstrakurikuler yang ada di SMK N 2 Tarakan yang paling diminati dan cukup berprestasi ialah ekstra kurikuler dalam bidang olahraga khususnya sepak bola/ futsal. Maklum, semua siswa SMKN 2 Tarakan sangat aktif dan antusias dalam mengikuti setiap ekstra kurikuler yang mereka minati.


Kelompok 7:

Fitriani SMK N 1 Tarakan
Ririk Riba SMK N 2 Tarakan
Dede Puji S Madrasah Aliyah Negeri Tarakan
Fenny Nelson SMA Kristen Tunas Kasih Tarakan
Diana SMA Mulawarman
Fanytha libra K SMA N 1 Nunukan

Diposting oleh JURNALIS PELAJAR TARAKAN-NUNUKAN 0 komentar

Subscribe here

Visitor

comment


ShoutMix chat widget

Best Momment